INTERPRETASI & DEFINISI
Pada mulanya adalah Google, dan Google berfirman bahwa ‘galau‘ dalam bahasa Inggris adalah
‘confusion, hubbub’. Saya menggunakan Google hanya sebagai titik awal saja, bukan sebagai
sumber yang otoritatif dalam dunia pendefinisian. Untuk menerjemahkan saja Google suka
banyak kesalahan, apalagi jika untuk mendefinisikan.
Google Translate diciptakan sebagai mesin penerjemah yang praktis berdasarkan statistik
penggunaan sehari-hari, jadi tujuannya bukan untuk keakuratan melainkan kepraktisan. Dan
pembedahan ini saya lakukan memang demi tujuan pemahaman yang praktis, bukan etimologis
maupun teoritis.
‘Confusion’ mengacu pada kebingungan/kekacauan, dan ‘hubbub’ mengacu pada
keributan/keriuhan. Berdasarkan catatan sejarah, ‘hubbub’ pertama kali tercatat di literatur
bahasa Irlandia dalam artian, “the confused shouting of a crowd.”
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan galau sebagai “sibuk beramai-ramai;
ramai sekali; pikiran kacau tidak karuan.” Jadi bisa kita lihat ada benang merah antara Google
dan KBBI: yakni sama-sama menegaskan konsep ‘keramaian yang membingungkan.’
Sepertinya definisi di atas sudah cukup representatif untuk istilah ‘galau’ secara umum dan
terlepas dari ikatan konteks. Klien saya, Erika, mengalami galau yang tak berkesudahan
semenjak mengetahui Charlie, sang suami, ternyata belakangan akrab dan rajin berkomunikasi
dengan mantan sebelumnya. Kamu juga biasanya merasa galau jika sang gebetan mendadak
hilang tanpa kabar. Kamu tersiksa oleh ramainya jeritan hati yang mengaduk-aduk kepalamu.
Kondisi galau yang serupa juga terjadi ketika seseorang harus berhenti dari pekerjaan demi
menjadi membuka bisnis sendiri. Pastinya kamu akan bergulat dengan suara-suara
pertimbangan dan resiko begini-begitu yang semakin dipikirkan semakin menyesakkan. Jadi
apapun kondisi galaunya, minumnya teh botol seseorang pasti akan terjebak di dalam
keramaian yang membingungkan. Ini deskripsi yang sangat relevan.
Penelurusan arti saya tidak mau berhenti di situ, karena saya menemukan fenomena menarik
bahwa Google menerjemahkan kalimat “Saya galau” sebagai “I am upset”; bagi saya itu adalah
sebuah penemuan yang berteriak meminta untuk ditelusuri lebih jauh. ‘Upset’ adalah kata kerja
yang berarti ‘menganggu, terganggu’ dan sebagai kata benda mengandung variasi arti yang
cukup luas, yaitu gangguan yang memicu timbulnya sejumlah gejolak emosional seperti rasa
kecewa, sedih, kesal, atau bahkan marah.
Wah itu lagi-lagi dekriptif sekali, persis dengan pengalaman galau yang orang alami! Sebuah
pencerahan luar biasa yang benar-benar mengubah pengertian tentang apa itu galau. Kalau
kamu belum mengerti maksud saya, tenang saja karenan nanti akan saya jelaskan di bagian
indikasi dan komposisi.
Yang jelas berdasarkan seluruh informasi di atas, saya bisa merangkai definisi galau sebagai
gangguan emosional saat menghadapi keramaian yang membingungkan. Ini merupakan
definisi gangguan emosional yang sedemikian spesifik (hanya ketika menghadapi kondisi yang
ramai dan membingungkan) namun sekaligus juga cukup umum dan terlepas dari konteks
sehingga yang bisa dipakai untuk berbagai jenis galau, mulai dari galau percintaan, galau
akademis, galau karir, galau dukacita, dsb.
KOMPOSISI & INDIKASI
Apa saja yang terkandung dalam sebuah kegalauan? Apa saja yang kamu alami ketika sedang
galau? Darimana kamu bisa tahu bahwa kamu sedang galau? Bagaimana kamu bisa mengetahui
kapan kamu mulai galau, galaunya memuncak, galaunya mereda, dan akhirnya berhenti galau?
Lalu apa yang perlu kamu lakukan untuk mengatasi serangan galau yang bertubi-tubi?
Seluruh pertanyaan itu bisa terjawab jika kita membedah secara detil pendefinisian galau yang
saya ciptakan di atas, yakni gangguan emosional saat menghadapi keramaian yang
membingungkan. Ada empat buah kata kunci yang akan saya teropong satu per satu untuk
mengungkap misteri alam ini.
Kata “gangguan…” menurut KBBI adalah halangan, rintangan, godaan, kesusahan,
ketidaknormalan. Sebelumnya kebanyakan kita berpikir bahwa galau adalah perasaan, makanya
kita mengucapkan, “Saya merasa galau,” atau “Saya lagi kena galau nih!” Kita dulu berpikir
galau adalah sebuah perasaan yang muncul akibat kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan.
Tapi proses pendefinisian dan pencerahan di atas ternyata menunjukkan tidak seperti itu.
Galau adalah sebuah gangguan, bukannya perasaan!
Galau bukanlah perasaan yang muncul begitu saja, melainkan sifat/kondisi gangguan yang
dialami oleh seseorang. Ungkapan yang lebih tepat adalah “Saya mengalami galau,” bukannya
“Saya merasa galau.” Agar lebih jelas, saya lanjutkan dengan kata berikutnya, “… emosional…”
yang menurut KBBI berarti menyentuh perasaan. Jika dijadikan frase “gangguan emosional…”
berarti gangguan yang secara spesifik menyentuh perasaan alias menimbulkan efek rasa di
emosi/jiwa, bukannya di fisik/tubuh.
Ternyata rasa timbul belakangan, sebagai akibat dari gangguan.
Sekali lagi, apa yang kamu rasakan ketika galau adalah efek dari gangguan yang terjadi.
Perasaan-perasaan seperti kecewa, sedih, kesal, marah, atau mungkin campuran semuanya
merupakan efek dari ketergangguan kamu. Tapi patut diingat bahwa perasaan-perasaan itu
sendiri bukanlah sebuah gangguan ataupun kegalauan!
Yang buruk adalah gangguannya, bukan perasaannya. Tidak ada perasaan yang negatif atau
merusak karena perasaan adalah energi yang berharga untuk pertumbuhan manusia. Jika kamu
menekan (atau bahasa kerennya, meredam/repressing) perasaan, kamu malah akan menyakiti
tubuh dan jiwa dalam jangka panjangnya nanti.
“… keramaian yang membingungkan” adalah ketika kamu berhadapan dengan potongan
informasi yang beragam dan biasanya saling berkontradiksi. Setiap menitnya kamu
menumpuk ribuan potongan informasi baru yang akan bertumpuk, berbelit, dan semakin
memperlebar kontrakdiksi. Keramaian yang membingungkan, dalam istilah sehari-harinya
adalah ‘kebanyakan mikir’!
Itu sebabnya semakin kamu berpikir dan menganalisa, kamu biasanya semakin mengalami
galau dan galau dan galau. Dan semakin kamu galau (alias mengalami gangguan), semakin
kamu tenggelam dalam koktail emosi/perasaan yang beragam.
REHABILITASI & MEDIKASI
Galau adalah gangguan yang terjadi di pikiran kamu. Apa yang terjadi di hatimu adalah
perasaan, efek yang timbul karena adanya gangguan di pikiran. Saat galau, bukan perasaanmu
yang mengganggu, melainkan pikiranmu konflik karena penuh dengan keramaian informasi
yang membingungkan.
Hatimu dan perasaanmu tidak bersalah apa-apa, malah menjadi korban dari kegalauan
pikiranmu. Camkan baik-baik bahwa kamu merasa ‘sakit galau’ bukan karena perasaanmu
yang mendayu-dayu, melainkan karena pikiranmu yang terganggu.
Perasaan atau emosi itu sendiri adalah sesuatu yang netral dan alamiah. Emosi negatif seperti
marah, kesal, dan takut itu sebenarnya memiliki nilai yang positif untuk pertumbuhan jiwa
manusia. Misalnya kamu perlu merasa marah jika ada orang yang melukaimu secara sengaja,
agar kamu bisa membela diri dan tidak terus-menerus dilukai.
Atau kamu perlu merasa kesal ketika sang gebetan melupakan janjinya secara sepihak dan
mendadak, agar kamu bisa tahu untuk segera menghentikan PDKT karena dia tidak
menghargaimu. Atau kamu perlu untuk merasa takut jika melakukan selingkuh, agar kamu bisa
menghindari kegiatan-kegiatan yang merusak hubungan itu.
Perasaanmu adalah bagian dari diri kamu. Jika kamu menolaknya dan memendamnya, kamu
sedang menolak dan memendam diri kamu. Kamu pernah merasa kelelahan ketika memerangi
galau? Jelas saja, karena kamu sedang memerangi diri sendiri. Pertarungan yang tidak akan
pernah selesai atau dimenangkan.
Jangan perangi perasaanmu. Justru apresiasi keberadaannya. Cara yang paling awal adal
dengan mengenali rasa apa saja yang biasanya timbul ketika kamu mengalami galau? Berikut
adalah daftar pendeknya:
Sedih Terluka Cemas Malu Marah
Kecewa Bimbang Menyesal Sesak Serba Salah
Tidak Tenang Kesepian Kalah Gamang Hampa
Takut Tidak Diakui Bingung Tertipu Terbuang
Pilu Putus Asa Teracuhkan Tidak Berharga Lelah
Sadarilah bahwa setiap perasaan di atas, sama seperti rasa sakit, itu memiliki kegunaan yang
sangat positif. Ketika mengalami sakit, tentu rasanya tidak menyenangkan. Tapi tujuan dari rasa
sakit itu adalah agar kamu bisa belajar menghindari bahaya dan tidak mengulanginya lagi.
Tujuan berikutnya dari rasa sakit adalah agar kamu bisa lebih mengapresiasi, menghargai
ketiadaan rasa sakit. Macam-macam perasaan galau di atas adalah hal positif yang penting
bagi jiwamu untuk bisa lebih menikmati dan menghargai hidup sebagai manusia.
Saat galau, yang perlu kamu perbaiki bukanlah perasaannya, melainkan gangguan pikirannya.
Karena jika pikiran kamu tidak terganggu, maka kamu tidak akan terlukai oleh perasaanperasaan
yang negatif.
Contohnya saat pikiran kamu jernih dan sehat, kamu tidak akan memusingkan ledekan dari
orang lain. Jangankan serangan ledekan, kegagalan saja akan kamu acuhkan jika pikiran kamu
sedang sehat. Dalam pikiran yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Emosi seburuk apapun bisa
dilalui dengan mudah.
Jadi berikut adalah panduan 9 hal yang bisa kamu lakukan untuk mengobati kegalauan kamu.
Empat langkah pertama adalah hal yang wajib dilakukan, sementara langkah-langkah
berikutnya adalah varian aktivitas opsional yang bisa kamu lakukan jika ingin semakin
meredakan kegalauan diri.
1. Galau itu ulah pikiran. Sadari sebaik-baiknya bahwa kegalauan adalah proses
terganggunya pikiran kamu sehingga mempengaruhi emosi jiwa. Ini adalah hal yang
kamu lakukan semenjak membaca e-book ini dari awal tadi. Tanamkan dan perkuat
definisi galau di benak kamu: gangguan emosional ketika menghadapi keramaian yang
membingungkan. Pikiran kamu yang mengalami gangguan, bukannya perasaan kamu
yang terganggu. Rasa cemas, bingung, dan tidak tenang itu hanyalah efek-efek dari
gangguan, tapi bukan gangguan itu sendiri. Alias percuma kamu memaksakan diri
bahagia, ber-positive thinking, atau berusaha keras menghilangkan rasa cemas dsb jika
sebenarnya pikiranmu masih terus terganggu. Baca ulang e-book ini kalau perlu untuk
semakin memahaminya!
2. Apresiasikan perasaan. Tentukan waktu bagi dirimu untuk sejenak merasakan emosirasa
yang timbul sebagai efek dari gangguan itu. Jangan dipendam, jangan
disembunyikan, jangan disangkali. Kamu berhak untuk merasakannya, sama seperti
kamu berhak merasa sakit jika wajahmu ditampar oleh seseorang. Sakit fisik (karena
tamparan) bisa dengan sendirinya berangsur-angsur hilang sensasinya, namun sakit
emosional tidak bisa hilang dengan sendirinya. Kamulah yang wajib menegaskan kapan
waktunya untuk berhenti. Sebagian orang mengijinkan dirinya ‘menikmati’ rasa galau
selama 60 menit, sebagian hanya 30 menit, sebagian lainnya 10 menit, 3 menit, dsb.
Ada yang menggunakan waktu itu untuk mendengar lagu yang memicu kepiluan, atau
merenung kejadian yang menyesakkan, atau menangis dan berkonsultasi dengan
teman, atau juga sekedar berteriak di social media. Tiap orang berbeda-beda, jadi kamu
tentukan sendiri waktu dan cara yang cocok serta melegakan buat kamu. Diakhir dari
periode itu, ucapkan dengan bersuara, “Saya menerima rasa [sebutkan nama rasanya
satu per satu, misalkan bingung, terluka, atau kecewa] karena itu adalah bagian yang
indah dan berguna bagi diri saya yang berharga.” Rasakan kini hatimu terasa lebih
jernih, bebas, dan tenang karena kamu tidak lagi berusaha menyangkalinya.
3. Ambil keputusan. Sebagaimana sudah saya jelaskan, gangguan galau muncul karena
kamu berhadapan dengan informasi-informasi yang bertentangan. Semakin lama kamu
membiarkan ada informasi yang bertentangan, semakin kamu merasa terganggu.
Kegalauan muncul karena kamu berdiri mengangkang di antara (setidaknya) dua pilihan
itu. Sepanjang kamu tidak mau memilih, kamu akan terus diganggu dan terganggu oleh
kedua suara informasi tersebut. Kebanyakan orang terbiasa menunggu agar bisa melihat
keputusan yang tepat, tapi sayangnya menunggu adalah kunci sukses menuju galau.
Kepalamu riuh ramai dengan informasi yang berbeda karena kamu terlalu banyak
menghabiskan waktu untuk menunggu dan berpikir.
Pilihlah satu informasi yang kamu ingin fokuskan; saran saya adalah memilih informasi
yang membuatmu bertumbuh, bermakna, dan lebih bahagia dibandingkan pilihan
lainnya. Di detik kamu mengambil keputusan, kamu langsung terlepas dari ancaman
siklus galau yang berkepanjangan. Orang bijak pernah berkata bahwa kita jarang sekali
menyesali keputusan yang kita ambil dengan keinginan hati sendiri, tapi kita nyaris
selalu menyesali keputusan-keputusan yang dipaksakan (oleh keadaan, waktu, dan
orang lain) untuk kita ambil karena terlalu lama menunggu. Jadi tanyakan pada hatimu
yang sudah jernih, bebas, dan tenang itu informasi manakah yang kamu mau pilih untuk
difokuskan. . lalu lakukan dengan sepenuh hati.
4. Reorientasikan setiap informasi lainnya. Beberapa lama setelah mengambil keputusan,
kamu bisa didera oleh keramaian informasi lain yang mungkin saja bertentangan dengan
keputusan tersebut. Kamu dibayangi kemungkinan-kemungkinan bahwa kamu
mengambil keputusan yang salah. Setiap kali itu terjadi, ucapkan dengan bersuara,
“Saya menerima rasa bingung dan cemas ini sebagai salah satu proses yang indah dan
berguna untuk memotivasi saya terus menjalani keputusan saya yang berharga ini.” Jika
mengucapkannya dengan penuh keyakinan, kamu langsung cepat terlepas dari fase
kebingungan. Dengan melakukan langkah ini, kamu menegaskan ke alam sadar dan alam
bawah sadarmu bahwa kamu sudah mengambil satu keputusan, jadi tidak ada
kesempatan bagi pikiran kamu untuk menimbang-nimbang keramaian lainnya yang
berpotensi memicu gangguan.
Ketika pikiran kamu memiliki single focus, dia akan bekerja dengan sangat baik sehingga
seandainya sekalipun fokus itu terbukti salah, otak kamu akan bisa menemukan banyak
cara untuk fleksibel memperbaikinya. Inilah 4 langkah Pertolongan Pertama Pada
Kegalauan; dalam bentuk tulisan memang sepertinya panjang sekali, tapi kalau
dilakukan bisa sesingkat 15 – 30 detik saja. Silakan cek item berikut ini sebagai ide
tambahan SETELAH menanggulangi kegalauan dengan 4 langkah di atas.
5. Mandi air hangat. Air hangat bisa membantumu menghindari kegalauan, kesendirian,
dsb. Suhu hangat terasa nyaman menenangkan tubuh, serta memperlambat aktivitas
organ-organ dalam. Sebagaimana sudah kamu pelajari tadi, apa yang dialami oleh realita
eksternal pada indera tubuh pasti akan diterjemahkan sebagai realita internal di pikiran:
otak kamu juga akan secara otomatis menenangkan suara-suara galau itu. Jika kamu
berendam di air hangat, kamu bisa merasakan tubuh mengambang, seolah terlepas dari
ikatan gravitasi. Sensasi ini juga membantu pikiran kamu untuk terlepas dari ikatan
emosi-emosi yang kurang menyenangkan. Para peneliti menarik kesimpulan tehnik ini
efektif karena pikiran kita yang sudah selalu mengasosiasikan rasa hangat dengan lepas
dari tuntutan, penerimaan dan keintiman.
6. Wisata pengecapan dan penciuman. Makan permen yang memiliki campuran rasa
manis terbukti bisa mengobati kegalauan sampai 50%, demikian menurut para peneliti.
Selain rasa manis, ada satu rasa lagi yang sangat efektif, yaitu peppermint karena bisa
mengurangi sensitifitas terhadap rasa sakit, serta melemaskan tekanan di kepala dan
leher. Rasa dan aroma peppermint yang masuk membasahi lidah dan hidung juga
memberi yang menyejukkan pikiran.
University of Maryland Medical Center melaporkan bahwa aroma lavender juga efektif
dalam meredakan gangguan stres dan psikologis. Kamu bisa menggunakannya dalam
lilin aromaterapi atau juga minyak olesan/pijat sebagai katalisator yang merilekskan
sistem syaraf dan tubuh.
7. Perbaiki nutrisi tubuh. Ada banyak jenis vitamin B yang mengurangi ketegangan syaraf
kamu karena galau. Misalnya vitamin B3 mendorong produksi serotonin yang
mempengaruhi mood kamu. Vitamin B5 dan B9 membantu menyeimbangkan
neurotransmitters di otak kamu. Vitamin B6 membantu mengurangi kecemasan.
Vitamin juga C berguna untuk menjaga keseimbangan kimiawi otak kamu, menenangkan
syaraf, serta mengandung bioflavonoids yang membantu mengurangi stress. Jadi
mangga, alpukat, lychee, nanas, semangka, pepaya, anggur, pisang, dan jeruk adalah
buah-buah yang sangat baik dikonsumsi ketika lagi musim galau.
Selain itu kamu juga perlu sesekali mengkonsumsi suplemen minyak ikan, karena
Omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) menjaga tingkat
dopamine di otak tetap tinggi sehingga kamu merasa tenang bahagia, menyehatkan
pertumbuhan syaraf dan meningkatkan sirkulasi darah di otak. Makan coklat, khususnya
coklat gelap, juga dianjurkan karena bisa mengurangi hormon yang membuat kamu
stress. Sebisa mungkin hindari konsumsi kopi karena mengandung kafein yang tidak
baik dicerna tubuh yang sedang mengalami galau.
8. Bermain, bermain, bermain. Permainan melatih sel-sel otakmu merekah aktif dalam
memproses data-data baru di luar keramaian suara galau yang membingungkan itu.
Tidak penting permainan apa yang kamu lakukan, bisa di komputer, mobile, bermain
kartu, monopoli dan ular tangga, dsb. Bermainlah untuk bersenang-senang agar otak
kamu terdorong untuk mengantisipasi interaksi dan jalannya permainan, bukannya
untuk sibuk serius memikirkan strategi untuk menang.
9. Olah tubuh dan sentuhan fisik. Mulai dengan memperbanyak senyuman karena itu
melepaskan kekhawatiran dan kepenatan di pikiran kamu. Bukan saja senyum, tapi
tertawa ringan dengan mulut terbuka juga membantu melepaskan tekanan yang ada di
rahang dan leher. Semakin kepala kamu rileks, semakin isi kepala kamu juga jadi rileks.
Saran saya adalah ketika galau luangkan waktu untuk melihat standup comedy yang
belakangan ini semakin ngetren.
Berikan pelukan kepada banyak orang. Virginia Satir, seorang ahli terapi yang sangat
terkenal, menyatakan bahwa manusia setiap harinya membutuhkan 4 pelukan untuk
merasa aman, 8 pelukan untuk merasa nyaman, atau 12 pelukan untuk untuk bisa
bertumbuh dengan pikiran yang sehat dan kuat. Jika kamu olahraga atau fitness, itu otak
kamu akan jauh lebih ‘dibersihkan’ lagi dari sel-sel galau kalau tubuh kamu beroperasi
aktif dan bernafas dengan baik.
Atau kombinasi olah fisik dan sentuhan fisik yang terbaik adalah hubungan seks. Ada
banyak hal yang terjadi di tubuh dan otak kamu saat bercinta. Hubungan seks juga
memproduksi hormon oxytocin yang meningkatkan fungsi otak. Setelah orgasme,
kemampuan berpikirmu juga lebih tenang sekaligus tajam karena munculnya serotonin
dan dopamine.
Ingat bahwa kegalauan selalu memmbuat kamu tersedot dan tenggelam dalam realita
internal alias kamu terlalu banyak berpikir. Dari sepuluh langkah medikasi di atas, hanya 4
item pertama yang berurusan dengan realita internal, sementara 6 item berikutnya adalah
mendorongmu untuk berurusan dengan realita eksternal.
Dengan kata lain, kamu harus belajar untuk keluar dari kepala kamu agar bisa menikmati hidup.
Penggalauan terjadi ketika kamu terjebak menghadapi konflik keramaian membingungkan yang
ada di dalam pikiranmu. Terima perasaan yang ada, ambil keputusan dengan hati yang jernih,
lalu keluarlah kembali untuk menikmati keramaian hidup yang menyenangkan.
Setelah menjalani saya sesi dengan saya, Erika berhasil memilih untuk mengikuti kata hatinya,
yaitu mencintai dan mempercayai sang suami seperti yang sudah dilakukannya selama sepuluh
tahun. Dan berikut adalah e-mail yang beliau kirim pada saya beberapa hari yang lalu.
“Dear Lex, terima kasih untuk update panduan yang kamu kirim di e-mail.
Semenjak sesi terakhir kemarin , hubungan saya dan Charlie sekarang makin
membaik. Ga disangka kalo kecurigaan saya itu ternyata jauh melenceng dari
kenyataan. Curiganya emang masuk akal beralasan sih, itu bukannya saya lagi
ngebela diri. Tapi yang bikin salah tuh saya yang terus ngembangin curigaannya
sampai jadi besar. Apa yang kamu ajarkan dalam terapi itu benar: saya galau
selama satu stengah bulan ini karena sibuk ngumpulin dua informasi yang
berbeda. Saya pikir saya sedang konflik antara hati dan pikiran, bingung mau
nurutin yang mana. Eh lucunya itu dua-duanya adalah konflik galau pikiran saya
yang ribet kebanyakan mikir. Hati saya cuma jadi korban luka-lukanya, persis
seperti yang kamu bilang. Charlie ga tau kenapa tiba-tiba jadi terbuka cerita
semua tentang kenapa dia dan mantannya akrab ngobrolan lagi. Ga seperti
ketakutan saya kok, hehehehehehe jadi malu sendiri! Makasih udah nyadarin
saya kalo galau satu setengah bulan kmarin itu cuma nyia-nyiain energi aja. ”
Sekali lagi, dalam e-book ini saya mendefinisikan galau sebagai gangguan emosional ketika
menghadapi keramaian yang membingungkan. Apa yang kamu ketahui tentang galau akan
mempengaruhi kemampuanmu menanganinya. Kini kamu sudah mengetahui monster yang
disebut galau itu, kamu bahkan memahami proses kerjanya. Jadi tentu kini kamu sudah sangat
cerdas dan terlengkapi untuk menangani serangan galau di tengah PDKT atau hubungan
percintaanmu.
Jadikan galau sebagai kondisi yang terjadi di dalam kendalimu, bukannya galau yang
mengendalikanmu dan menjadikanmu korban bulan-bulanannya.
Selasa, 06 Desember 2011
Misteri GALAU
Selasa, Desember 06, 2011
Faisal Akbar Purnama Putra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
minta ebooknya dong mas kalo boleh hehe
kemarin gak dapat soalnya
Posting Komentar