kesuksesan penyelenggaraan SEA Games tidak hanya cukup dijawab dengan pernyataan pemerintah yang berulang-ulang siap mempercepat pengerjaan venue. Sebab, menurut dia, persoalan penyiapan venue bukan semata-mata persoalan kesiapan menambah jumlah tenaga pekerja atau semacamnya. ’’Tapi, ada hal-hal teknis konstruksi atau lainnya yang itu tetap butuh waktu demi hasil maksimal,’’ tegasnya. Misalnya, sebut Utut, penyiapan kolam renang yang sesuai dengan standar internasional. ’’Yang seperti itu kan tidak bisa asal selesai. Nanti kalau kolamnya ternyata bocor, bukannya jadi ajang loncat indah, tapi malah jadi loncat maut,’’ ujarnya dengan mimik serius.
Selain penundaan, Utut sebenarnya memberikan alternatif lain. Yaitu, cabang-cabang olahraga yang penyelenggaraannya di daerah belum siap dipindahkan ke Jakarta. ’’Tapi, yang konkret ya tetap penundaan itu,’’ imbuhnya. Kemarin rapat kerja komisi X dengan Kemenpora yang dihadiri langsung Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng itu sebenarnya tidak secara khusus mengagendakan pembahasan persiapan SEA Games. Agenda rapat tersebut adalah pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) 2012 Kemenpora. Namun, mengingat persoalan SEA Games sudah menjadi kekhawatiran banyak pihak, beberapa anggota dewan sempat menyinggung persoalan tersebut.
Tidak seluruh anggota menyampaikan kritik dan kekhawatiran. Ada beberapa yang justru merespons positif persiapan SEA Games selama ini. Misalnya, Ketua Komisi X Mahyuddin. Politikus Partai Demokrat tersebut justru memuji pemerintah yang dianggap sudah optimal. ’’Melihat persiapan hari ini, kami yakin SEA Games akan bisa sukses,’’ ujarnya.Ditemui seusai rapat, Menpora Andi Mallarangeng tetap menjamin SEA Games 2011 akan berlangsung tepat waktu. ’’Semua sudah akan siap pada waktunya, 11–22 November ini, untuk pelaksanaan SEA Games 2011, baik yang di Palembang maupun Jakarta,’’ katanya.Permasalahan pembangunan arena pertandingan, terutama di Palembang, menurut dia, sudah mencapai tahap penyelesaian. Hal itu berdasar laporan yang telah diterima pihaknya. ’’Menpora (yang) bertanggung jawab jika SEA Games gagal,’’ tegas Andi sambil berlalu.
Menurut dia, hingga saat ini, persiapan sudah matang. Sarana dan prasarana sudah disiapkan dengan maksimal. ’’SEA Games siap dilaksanakan. Jakarta sudah siap, Palembang finishing, besok (hari ini, Red) saya melihat perkembangan lagi,’’ ungkapnya.Selain itu, Andi menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Masyarakat untuk lebih mematangkan persiapan SEA Games. Misalnya, terkait dengan masalah kabut asap yang sempat menjadi persoalan yang cukup mengkhawatirkan di sana. ’’Ada harapan dari BMKG bulan Oktober sudah musim hujan. Penanganan juga dilakukan di titik apinya. Saya bertanggung jawab penuh dan yakin SEA Games dapat diselenggarakan dengan baik. Sukses pelaksanaan, sukses prestasi, dan sukses dari sisi ekonomi,’’ katanya.
Kecaman dan keluhan seperti inilah yang dijawab Deputi I Panitia SEA Games 2011 bidang kesiapan arena, Djoko Pramono. "Semua beres, karena peralatan datang terlambat karena uang belum turun, namun kami semua sudah banting tulang dan semua pertandingan akan bisa kami laksanakan," kata Djoko. "Beres dalam arti kata ada kecil-kecil ketidaksempurnaan, tapi bisa diselesaikan dan pertandingan dapat dilaksanakan," tambahnya.
Selain pesta pembukaan, serta final di cabang dayung, SEA Games juga langsung menampilkan kelihaian tim sepakbola masing-masing negara di Gelora Bung Karno, yang pertandingan awalnya sudah mulai pekan lalu. Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah SEA Games ke-26, menggantikan Singapura yang mengundurkan diri, karena menyatakan belum siap. Persiapan pembangunan fasilitas SEA Games kemudian diwarnai berbagai keterlambatan, salah urus, hingga skandal korupsi besar.
Lebih dari 6.000 atlet dari 11 negara ikut serta dalam pesta olahraga yang akan berlangsung sampai tanggal 22 November ini.
Ada pula yang memberikan usulan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa akan mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan para siswa-siswi SD, SMP dan SMA saat penyelenggaraan Sea Games bulan November yang lalu. Kebijakan ini diambil agar para siswa dapat memberikan dukungan yang sebesar-besarnya terhadap para atlet Indonesia yang akan berlaga di event paling bergengsi ini.
Namun, pengambilan kebijakan tersebut justru menuai banyak reaksi keras dari berbagai pihak. Sementara itu, Dirjen Pendidikan Dasar Kemendiknas sendiri meminta dengan tegas agar para siswa yang diliburkan medapat waktu belajar penggati pada saat masuk nanti. dibutuhkan komitmen dari pemerintah provinsi DKI Jakarta dan sekolah agar waktu libur yang diberikan kepada siswa benar-benar bisa efektif untuk memberikan dukungan kepada atlet kita dalam Sea Games mendatang. Serta adanya jaminan bahwa setiap sekolah akan melakukan penggantian waktu belajar bagi para siswa yang diliburkan.
0 comments:
Posting Komentar