Senin, 10 Januari 2011

Manfaat internet dan dampak - dampak new media

Manfaat internet bagi kehidupan sehari - hari

Internet berawal dari institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan Internet untuk kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, belum genap enam (6) tahun yang lalu. Di luar negeri, Internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan tinggi, sementara di Indonesia, Internet lebih diasosiasikan dengan bisnis (ISP, e-commerce) dan entertainment. Makalah ini berusahan untuk menjabarkan manfaat atau fungsi Internet bagi pendidikan, khususnya di pendidikan Indonesia. Manfaat Internet Bagi Pendidikan Agak janggal bagi penulis untuk menuliskan manfaat Internet bagi pendidikan.

Namun, untuk memperjelas maka akan penulis ulas secara singkat manfaat Internet bagi pendidikan. Akses ke sumber informasi. Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak.

Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi. Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain: LibraryOnline Journal Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain.

Adanya Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini. Akses ke pakar. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat. Media kerjasama. Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan lebih murah. Permasalahan Internet Untuk Pendidikan Penjabaran di atas tentunya membawa kita pada pertanyaan mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan di Indonesia.

Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan pada bagian-bagian di bawah ini. Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan (advantage). Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk.

Akses Internet masih mahal. Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.

Akses Internet masih susah diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet. Guru belum siap. Guru di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari soal-soal latihan untuk kelasnya.

Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2) soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal yang dapat digunakan untuk latihan di kelas. Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Meskipun masih banyak tantangan, kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin.

Kelebihan Internet :

  1. Mengoptimalkan Internet Sebagai Sumber Informasi

Hasil survey kompas menunjukkan bahwa ada penurunan yang signifikan kuantitas judul buku yang diterbitkan di Indonesia sejak tahun 2004. Hal ini dipicu oleh adanya kenaikan harga BBM yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat terhadap konsumsi buku sehingga sesuai dengan hukum pasar maka penurunan permintaan masyarakat akan produk buku menyebabkan banyak penerbit yang menseleksi dengan ketat, menunda atau membatalkan sama sekali, judul-judul buku yang akan diterbitkan.Efek lebih besar dari penurunan judul buku tersebut terutama adalah terputusnya komunikasi antara para penulis dengan masyarakat sehingga gagasan-gagasan yang sangat bermanfaat dari penulis buku, sebagai seorang pemikir, tidak dapat tersampaikan. Akibatnya secara tidak sadar terjadi penurunan kualitas kehidupan pada masyarakat karena terhambatnya informasi yang harus diterima. Memang benar masih ada koran, majalah atau televisi sebagai sumber informasi. Akan tetapi masyarakat tetap membutuhkan sumber informasi yang bersifat detil atau terperinci dan itu hanya didapatkan dari buku-buku yang bermutu.

Di kalangan aparat pemerintah, turunnya jumlah judul buku yang diterbitkan, menyebabkan terjadi kesenjangan informasi antara PNS yang berada di pusat, yang notabene lebih dekat dengan sumber informasi, dengan para PNS yang berada di daerah. Di tingkat kabupaten/kota kesenjangan itu semakin nyata mengingat banyak toko-toko buku yang ada di kabupaten/kota tutup semenjak terjadinya krisis moneter pada akhir 1997. Akibat sulitnya mencari sumber informasi, PNS yang ada di daerah cenderung memiliki kompetensi yang relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan PNS yang ada di pusat.Dari latar belakang tersebut maka PNS yang ada di daerah perlu mencari sumber informasi alternatif guna menutupi kesenjangan kompetensi, yaitu melalui suatu ’perpustakaan besar’ yang disebut internet.

  1. Internet Sebagai Alternatif

Internet sebagai alternatif sumber informasi telah lama dikenal di Indonesia. Keunggulan internet sebagai sumber informasi, antara lain adalah : akses informasi yang relatif cepat baik dari segi waktu penerimaan maupun updating data; biaya yang relatif murah; informasi bersifat global dalam arti berasal dari seluruh dunia; serta bersifat interkatif dan fleksibel, utamanya melalui fasilitas email, chatting, mailling list atau melalui ruang komentar yang biasa disediakan oleh weblog. Salah satu kendala dalam mencari informasi di internet adalah informasi yang begitu besar, namun tidak semuanya dibutuhkan (Tjiptono dan Santoso, 2000). Pencarian tanpa strategi khusus, bisa diibaratkan mencari dalam tumpukan jerami, akan menyebabkan salah mendapatkan informasi dan menyebabkan frustasi. Hal ini disebabkan oleh begitu banyak informasi sehingga terjadi pencarian yang tak tentu arah. Bukannya mendapat informasi yang tepat dan detil, tetapi malah menghabiskan waktu dan uang hanya untuk mencari sumber informasi. Ada tiga cara yang dapat dilakukan instansi pemerintah untuk mengoptimalkan sumber informasi di internet, yaitu : memanfaatkan situs-situs milik pemerintah, memanfaatkan situs-situs pendidikan, dan mencari topik-topik khusus dengan memanfaatkan ”search engine.” Situs-situs pemerintah atau dikenal sebagai e-government dapat dijadikan sumber informasi, utamanya dalam mencari peraturan-peraturan pemerintah terbaru. Disamping itu suatu situs milik pemerintah biasanya juga memuat akses atau link ke instansi-instansi pemerintah lain baik dalam maupun luar negeri. Situs milik pemerintah biasanya dikenali dari DNS (domain name system) ”go” atau ”gov” Sebagai contoh adalah www.jawatengah.go.id (situs milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah), www.depkominfo.go.id (situs milik Departemen Komunikasi dan Informasi RI, Jakarta yang memuat situs-situs milik seluruh Departemen Pemerintah), dan www.bandiklatjatim.go.id. Cara kedua adalah melalui situs-situs pendidikan, baik yang dimiliki oleh universitas maupun yang dikelola suatu organisasi. Pada situs ini informasi yang dapat diambil berupa artikel-artikel ilmiah, jurnal-jurnal ilmiah maupun opini-opini dari para dosen dan tenaga pengajar tentang topik-topik aktual. Situs ini mudah dikenali dari DNS ”ac” atau ”edu” untuk situs pendidikan dan ”org” untuk suatu organisasi. Sebagai contoh adalah www.ipb.ac.id, www.brawijaya.ac.id, http://dikti.org (situs milik dirjen pendidikan tinggi yang memuat situs milik perguruan tinggi di indonesia). Cara yang paling mudah sekaligus praktis adalah langsung mencari topik-topik yang kita inginkan melalui search engine, semisal www.yahoo.com, www.google.com, www.msn.com. Disamping itu jika pencarian pada search engine diatas kurang memuaskan atau kurang detil, kita dapat mencari pada komunitas weblog. Komunitas weblog merupakan kumpulan situs-situs pribadi yang dikelola oleh blogware atau penyedia layanan hostong blog gratis, antara lain adalah : www.blogdrive.com, www.blogsome.com, www.wordpress.com, www.multiply.com. Tulisan-tulisan yang ada di komunitas blog biasanya bersifat non komersiil, karena ditulis oleh pribadi-pribadi yang independent, sehingga uraian terhadap suatu topik biasanya lebih mendetail dan terbuka.

  1. Optimasi Pencarian Informasi melalui Search Engine

Pencarian informasi melalui search engine sangat tergantung pada cara atau strategi melakukan pencarian. Bila pencarian dilakukan dengan cerdik hasil yang didapat akan lebih optimal. Sebaliknya, bila pencarian dilakukan tanpa arah, maka hasilnya pun berupa ’never ending search’ karena jumlah dokumen yang tersedia di WWW (World Wide Web) mencapai milyaran. Selain itu informasi dalam WWW tidak di-indeks seperti katalog perpustakaan yang telah diurutkan berdasarkan nomor buku, judul buku, atau indeks nama pengarang.

Menurut Tjiptono dan Santoso (2000), ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan guna mengoptimalkan pencarian informasi melalui search engine:

1. Menentukan kata kunci (key words) dan kata-kata lain yang terkait (related words). Sebagai contoh apabila kita ingin mencari data pertanian, maka kita dapat memasukkan kata kunci semisal : agribisnis, usaha tani, petani, agriculture dan seterusnya.

2. Pada standar search screen gunakan frase tertentu, antara lain: a. Pakai tanda petik ganda untuk menyoroti frase kata yang dicari. Contohnya: ”usaha tani” hasil pencariannya akan berbeda jika anda menuliskan: usaha tani; b. Melakukan kombinasi frase kata dengan kata biasa. Contohnya: ”usaha tani”jagung; c. Mempergunakan ’wild cards’ (tanda asterik atau *). Contohnya : Tani* untuk kata pertanian, petani, bertani

3. Memanfaatkan advance search, dengan memakai ‘boolean logic’ seperti AND, OR, NOT, AND NOT dan NEAR. Tipe operator boolean, beserta contoh cara pemakaian dan deskripsinya diuraikan dalam table berikut:

• AND Contoh: sawah AND petani, Berarti mencari kalimat yang ada kata sawah dan petani

• ”..... +.....” Contoh : sawah +petani, Berarti mencari kalimat yang ada kata sawah dan petani

• AND NOT Contoh: sawah AND NOT petani, Berarti mencari kalimat yang ada kata sawah tetapi tidak ada kata petani

• ”.......... -.......” Contoh : sawah –petani, Berarti mencari kalimat yang ada kata sawah tetapi tidak ada kata petani

• OR Contoh: sawah OR petani, Berarti mencari kalimat yang ada kata sawah atau ada kata petani

• ”.............” Contoh: ”Kelompok Tani”, Berarti mencari kalimat yang ada kata kelompok tani-nya

• (.......) Contoh: sawah AND (sungai OR petani), Berarti mencari kalimat yang ada kata sawah dan sungai atau mencari kata sawah dan petani

• NEAR Contoh: sawah NEAR petani, Berarti kalimat sawah atau petani harus ada dalam dokumen , dan dalam kalimat atau paragraf yang sama

4. Penggunaan kata Berbahasa Indonesia dapat juga dijadikan faktor pembatas dalam suatu pencarian, mengingat situs-situs penyedia layanan informasi dengan basic Bahasa Indonesia masih relatif sedikit.

5. Untuk pencarian gambar atau image, pemilihan ukuran gambar juga dapat dijadikan batasan bagi jumlah pencarian.

  1. Akses 2.4 jam

Akses informasi di Internet tidak dibatasi waktu, karena dengan lingkup global, dunia maya yang dihadirkan ‘tidak pernah tidur’. Misainya, saat sebagian besar orang di Yogyakarta terielap di tengah malam, masyarakat di New York justru sedang sibuk-sibuknya bekerja. Perbedaan zone waktu sudah tidak lagi menjadi kendala untuk menelusuri data di dunia maya. Responden penelitian yang dilakukan lewat Internet bisa memberikan respon atau jawaban sesuai dengan kondisi dan situasi yang dikehendaki masing-masing individu.

  1. Kecepatan

Bila dibandingkan dengan sumber data tradisional, riset melalui Internet jauh lebih cepat, karena bersifat real-time. Kita tinggal mengkilk berbagal icon, selanjutnya tinggal menunggu hasil (tentunya tergantung pada fasilitas modem dan ISP atau Internet Service Provicer yang dipergunakan). Pencarian informasi secara elektronik melalui mesin pencarl (search engines) sangat menghemat waktu, apalagi kalau dibandingkan dengan pencarian lewat katalog perpustakaan atau pencarian buku/majalah/jurnal dirak-rak perpustakaan. Dalam hal sampling, halaman web juga menjanjikan proses yang lebih cepat dan lebih murah.

  1. Kenyamanan

Penelitian lewat Internet tidak harus menghadapi berbagai persoalan birokratis, seperti ijin dari berbagai instansi untuk keperluan peilgumpulan data, ‘kerahasiaan’ informasi, dan keharusan untuk datang sendirl keinstansi bersangkutan. Selain itu, berbagai fitur (features) yang dirancang khusus dan user-ftiendly sangat memudahkan peneliti mengakses berbagal situs Internet.

  1. Kemudahan akses

Menjamurnya bisnis warnet (warung Internet) di Indonesia (khususnya di kota-kota besar) membuat akses terhadap Internet menjadi lebih mudah. Persaingan antarwarnet dalam hal harga, kecepatan akses, dan fasilitas pendukung lainnya membuat para pengguna Internet lebih nyaman dan mudah memanfaatkan Internet untuk keperluan riset maupun tujuan lainnya.

  1. Biaya relatif

Dibandingkan dengan membeli jurnal asli (misalnya McKinsey Quarterly), penelusuran informasi lewat Intemetjauh lebih murah. Apalagi banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Peneliti tinggal men-download atau mencetak file/naskah tertentu sesuai kebutuhannya.

  1. Interaktivitas dan fleksibilitas

Topik dan hasil riset bisa didiskusikan melalui sarana mailing list atau chatting tertentu. Selain itu, peneliti juga bisa mengikuti perkembangan terbaru atau meminta komentar dan penilaian dari berbagai pihak mengenai hasil penelitiannya.

Kelemahan Internet :

1 Kelemahan Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Informasi

Pemanfaatan internet sebagai sumber informasi,sampai saat ini masih terus diperdebatkan utamanya dalam masalah reliabilitas dan validitas sumber acuan. Hal itu mudah dimengerti mengingat setiap orang bebas membuka hompage, terlebih lagi dalam komunitas weblog, serta bebas mengutarakan pendapat menjadi berbagai informasi. Implikasinya, tidak semua data dan informasi yang didapatkan lewat internet andal dan valid. Oleh karena itu pengguna informasi sebaiknya melakukan cross chek terhadap suatu informasi dengan cara membandingkan informasi sejenis yang disajikan situs lain. Cara lain adalah dengan meneliti kapabilitas penulis topik, misalnya melalui tulisan-tulisan sebelumnya atau tulisan yang pernah dimuat di media cetak. Cara paling aman adalah mencari informasi dari situs-situs yang kredibilitasnya tinggi, semisal situs-situs milik pemerintah.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sifat informasi di internet yang mudah hilang, akibat dihapus oleh web administratornya atau homepage tidak aktif lagi (Tung, 2000). Oleh karena itu mengcopy atau download terhadap informasi perlu dilakukan guna mengantisipasi jika sumber informasi di internet sudah tidak ditemukan lagi

2 Ketergantungan pada jaringan telepon dan Internet Service Provider (ISP)

Fasilitas jaringan telepon dan ISP sangat berpengaruh terhadap biaya pemakaian Internet dan kemungkinan akses secara keseluruhan. Hingga saat ini, biaya penggunaan Internet di Indonesia masih relatif mahal, karena tarif telepon ditentukan berdasarkan pulsa yang digunakan, bukannya atas dasar jumlah panggilan (number of calls). Selain itu, saluran telepon di Indonesia masih relatif lambat, yang pada gilirannya menyebabkan waktu akses menjadi lebib lama dan biaya akses menjadi mahal. Sementara itu, terbatasnya bandwidth sistem transmisi yang disediakan ISP dan banyaknya pelanggan yang mengakses pada waktu bersamaan memperparah akses terhadap Internet.

3 Selektivitas dan anonimitas

Salah satu persoalan dalam riset lewat Internet adalah sulitnya mengidentifikasi identitas responden. Setiap orang, termasuk yang bukan target respon, bisa mengisi kuesioner secara on-line tanpa bisa dicegah atau dibatasi. Belum lagi -adanya kenyataan bahwa setiap orang bisa memiliki sejumlah alamat e-mail berbeda dan belum tentu menggunakan identitas asli. Semua ini membuat riset secara on-line harus benar-benar selektif dalam menentukan sampling dan cara responden memberikanjawaban.

4 Karakteristik demografis pemakai Internet

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Internet lebih efektif untuk menjangkau responden yang termasuk kelompok berdaya beli atau berpenghasilan dan berpendidikan relatif tinggi. Dengan demikian Internet kurang efektif bagi penelitian yang kelompok sampeinya adalah masyarakat golongan menengah ke bawah.

5 Clutter dan “never-ending search”

Informasi yang tersedia di Internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya dibutuhkan. Pencarian tanpa strategi khusus bisa diibaratkan mencari jarum’ * dalam jerami, sehingga sang peneliti ‘terjerumus’ ke dalam belantara informasi tanpa ujung. Ini sering membuat peneliti pemula di Internet mengalami frustrasi, karena bukannya mendapatkan informasi, tet.api justr’u menghabiskan waktu dan uang untuk pencarian yang tak tentu arah. Selain itu, godaan di Internet relatif amat besar, terutama bagi mereka yang suka menelusuri situs-situs pornografi, yang ujung-ujungnya membuat pencarian informasi menjadi tidak efektif dan lepas kendali.

6 Reliabilitas dan validitas sumber acuan hasil riset

Setiap orang bebas membuka homepage sendiri dan menampilkan berbagai informasi di sana. Implikasinya, tidak semua data dan informasi yang didapatkan lewat Internet andal dan valid untuk dijadikan acuan dalam penelitian. Selain itu, sumber informasi di Internet mudah berubah, misainya homepage yang telah berubah atau bahkan sudah tidak ada lagi. Akibatnya, peneliti harus selalu mencermati perubahan tersebut bila mengutip sumber bersangkutan.

7 Virus

Salah satu masalah yang juga tak katah peliknya adalah risiko terkena virus komputer yang mudah menyebar lewat jaringan Internet, baik lewat e-mail maupun file-file yang di-download.

Selain itu Internet juga Sebagai Media Pendidikan

Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metoda konvensional dengan adanya aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu

a. sebagai media interpersonal dan massa;

b. bersifat interaktif,

c. memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.

Karakteristik ini memungkinkan pelajar melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk, ”nyantri”, ”usrah” dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan chatting. Mailing list dapat dianalogikan dengan ”usrah”, dimana pakar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metoda ini mampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti pada metoda ”usrah”.

Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :

•arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat;

•kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,

•aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,

•daya tampung meningkat,

•adanya standardisasi pembelajaran,

•meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Metoda talk dan chalk dimodifikasi menjadi online conference. Metoda ”nyantri” dan ”usrah” mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailing list.
Keburukan Internet Adalah tidak dapat di nafikan bahawa suatu perkara atau benda itu memang terdapat pro dan kontra. Begitu juga Internet, ada kebaikan dan ada juga keburukannya. Keburukan didalam Internet yang jelas dan nyata adalah seperti berikut:

a. Senang untuk mendapatkan bahan-bahan berunsur lucah seperti gambar,
dan video clip. Ini boleh mendorong kepada perbuatan maksiat dan menyalahi hukum agama dan undang-undang negara.

b. Chating atau borak di dalam Internet yang terlalu lama tanpa faedah akan menyebabkan bil telefon meningkat.

c. Penyebaran maklumat yang berunsur negatif kepada sesiapa sahaja melalui emel atau laman web. Walaubagaimana pun mengikut pendapat pakar kaji selidik tentang penggunaan Internet ini, adalah didapati keburukan di dalam Internet ini hanya meliputi 5% sahaja daripada keseluruhan keupayaan Internet. Walau apa pun kebaikan atau keburukan Internet ini, terpulanglah kepada individu itu sendiri untuk memilih atau menilaikannya. Sebagai contoh, dalam rumah kita sendiri ada pisau. Pisau tersebut biasanya kita gunakan untuk memotong buah, daging dan sebagainya, dengan kata lain kita gunakan untuk kebaikan. Kita juga boleh menggunakan pisau tadi untuk memotong sesiapa sahaja didalam rumah kita dengan kata lain kita gunakan untuk keburukan. Pilihlah yang mana baik dan yang mana buruk. Pada saya ia bukan sahaja baik dan buruk tetapi ia telah mengajar saya lebih dewasa.

Dampak - Dampak New Media

  • Dampak negatif new media terhadap media konvensional.

Dampak-dampak yang akan timbul dari adanya media baru/new media adalah tersingkirnya media-media yang bersifat konvensional atau tradisional, seperti eBook yang sekarang telah digencarkan, membuat para produsen buku yang bersifat more paper menjadi tersaingi karena pada eBook dapat kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh buku konvensional. Selain itu juga blog-blog yang berisi atau bertemakan pengetahuan juga mengancam media-media tradisional seperti buku-buku pelajaran menjadi kurang diminati. Tetapi dari contoh-contoh diatas tidak selalu mengganggu kestabilan ekonomi dari media baru dan konvensional karena banyak para konsumen yang lebih menikmati media konvensional daripada media baru.

  • Dampak positif new media kepada masyarakat.

Dampak positif dari adanya media baru / new media terhadap masyarakat adalah membuat masyarakat sebagai konsumen new media dimanjakan dengan kemudahan-kemuadahan yang ditawarkan dari media baru itu sendiri, seperti eNewsPaper yeng membuat masyarakat tidak harus menunggu tukang koran atau membeli koran dipingiran jalan tetapi hanya dengan mengakses situs-situs yang menyediakan layanan tersebut. Selain itu di fitur-fitur gadget tertentu disediakan pembelian lagu hanya dengan mengaksesnya, dengan cara ini masyarakat tidak perlu bersusah payah ke toko-toko kaset tetapi hanya menjalankan aplikasinya.

  • Dampak New Media Terhadap Media Konvensional

Dewasa Ini Perkembangan Teknologiteknologi Sangat Pesat Dimana Saat Ini New Media Selalu Menjadikan Kita Harus Selalu Update Tentang Teknologi Tapi Kita Melihat Mediamedia Lebih Sering Membahas Tentang Teoriteori. Dengan semakin berkembangnya new media, maka semakin besar pula dampak yang dikeluarkan. Saya ambil contoh new media di sini adalah internet. Banyak dampak positif dari internet. Ada dampak positif, tentu saja ada dampak negatifnya. Berikut saya tuliskan beberapa dampak positif dan negatif dari internet.

ü Dampak Positif + :

Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lainKemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

ü Dampak Negatif – :

Banyak situs-situs pornografi yang dapat merusak akal dan moral pengguna internet tersebut. Hal ini dapat dicegah dengan mudah sekarang. Beberapa provider internet di Indonesia telah memblokir banyak situs pornografi. Melalui internet banyak juga terjadi penipuan, seperti halnya penipuan kita membeli online shopping. Sebenarnya tidak sulit terhindar dari hal seperti itu. Kita hanya perlu berhati-hati Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya. Biasanya, pengguna internet menjadi seperti seorang ‘pecandu’. Seperti halnya seorang online gamers. Biasanya gamers menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk bermain. Tentunya hal ini sangat tidak baik untuk gamers itu sendiri.

Sejarah Internet dan Pengertian New Media

Pengertian Internet

Internet (singkatan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Internet telah merevolusi dunia komputer dan komunikasi seperti apa-apa sebelumnya. Penemuan telegraf, telepon, radio, dan komputer dipasang panggung untuk integrasi ini belum pernah terjadi sebelumnya kemampuan. Internet adalah sekaligus kemampuan penyiaran di seluruh dunia, sebuah mekanisme untuk penyebaran informasi, dan media untuk kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa memperhatikan lokasi geografis. Internet merupakan salah satu contoh yang paling sukses manfaat investasi berkelanjutan dan komitmen untuk penelitian dan pengembangan infrastruktur informasi.

Dimulai dengan penelitian packet switching awal, pemerintah, industri dan akademisi telah menjadi mitra dalam mengembangkan dan menyebarkan teknologi baru yang menarik. Hari ini, istilah seperti "bleiner@computer.org" dan "http://www.acm.org" perjalanan ringan dari lidah orang acak di jalanan. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi singkat, tentu sepintas dan tidak lengkap sejarah. Banyak materi yang saat ini ada tentang internet, meliputi sejarah, teknologi, dan penggunaan. Sebuah perjalanan ke hampir toko buku apapun akan menemukan rak-rak bahan tertulis tentang Internet.

Ada evolusi teknologi yang dimulai dengan penelitian awal switching paket dan ARPANET (dan teknologi yang terkait), dan di mana penelitian saat ini terus memperluas cakrawala infrastruktur di sepanjang beberapa dimensi seperti skala, kinerja, dan fungsionalitas lebih tinggi. Ada operasi dan aspek pengelolaan infrastruktur operasional global dan kompleks.Ada aspek sosial, yang mengakibatkan masyarakat luas Internauts bekerja sama untuk menciptakan dan berkembang teknologi. Dan ada aspek komersialisasi, menghasilkan transisi sangat efektif hasil riset suatu infrastruktur informasi secara luas digunakan dan tersedia. Hari ini internet merupakan infrastruktur informasi luas, prototipe awal dari apa yang sering disebut National (atau Global atau Galactic) Infrastruktur Informasi. Sejarahnya rumit dan melibatkan banyak aspek - teknologi, organisasi, dan masyarakat. Dan pengaruhnya mencapai tidak hanya untuk bidang teknik komunikasi komputer tetapi seluruh masyarakat kita bergerak ke arah meningkatnya penggunaan alat-alat online untuk mencapai perdagangan elektronik, perolehan informasi, dan operasi masyarakat.

Asal Usul Internet

Sebuah rekaman pertama dari interaksi sosial yang dapat diaktifkan melalui jaringan adalah serangkaian memo yang ditulis oleh JCR Licklider dari MIT pada Agustus 1962 membahas nya "Galactic Network" konsep. Dia memiliki visi sebuah global saling berhubungan set komputer dimana setiap orang bisa dengan cepat mengakses data dan program dari situs manapun. Dalam semangat, konsep itu sangat mirip dengan internet hari ini. Licklider adalah pimpinan pertama riset program komputer dari projek DARPA, 4 yang dimulai bulan Oktober 1962. Sementara di DARPA dia meyakinkan penggantinya di DARPA, Ivan Sutherland, Bob Taylor, dan peneliti MIT Lawrence G. Roberts, tentang pentingnya konsep jaringan.

Leonard Kleinrock di MIT mempublikasikan makalah pertama tentang teori packet switching pada bulan Juli 1961 dan buku pertama tentang hal ini pada tahun 1964. Kleinrock meyakinkan Roberts dari kelayakan teoritis komunikasi menggunakan paket daripada sirkuit, yang merupakan langkah besar sepanjang jalan menuju jaringan komputer. Langkah penting lainnya adalah untuk membuat komputer berbicara bersama. Untuk mengeksplorasi ini, pada tahun 1965 bekerjasama dengan Thomas Merrill, Roberts menghubungkan TX-2 komputer di Mass dengan Q-32 di California dengan kecepatan rendah dial-up line telepon membuat jaringan (namun kecil) pertama yang luas yang pernah komputer dibangun. Hasil penelitian ini adalah kesadaran bahwa komputer waktu-berbagi bisa bekerja sama dengan baik, menjalankan program dan mengambil data yang diperlukan pada mesin remote, tetapi bahwa rangkaian beralih sistem telepon benar-benar tidak memadai untuk pekerjaan itu. Hipotesis Kleinrock akan kebutuhan packet switching dikonfirmasi.

Pada tahun 1966 Roberts pergi ke DARPA untuk mengembangkan konsep jaringan komputer dan dengan cepat merumuskan rencananya untuk ARPANET, yang dipublikasikan pada tahun 1967. Pada konferensi dimana dia harus mempresentasikan kertas, ada juga sebuah makalah tentang konsep paket jaringan dari Inggris oleh Donald Davies dan Roger Scantlebury dari NPL. Scantlebury mengatakan pada Roberts tentang pekerjaan NPL sebaik seperti yang dilakukan oleh Paul Baran dan lainnya di RAND. Kelompok RAND telah menulis makalah tentang packet switching jaringan untuk suara aman dalam militer tahun 1964. Itu terjadi bahwa bekerja di MIT (1961-1967), di RAND (1962-1965), dan di NPL (1964-1967) memiliki semua berjalan secara paralel tanpa ada para peneliti mengetahui tentang pekerjaan lain. Kata "paket telah diadopsi dari hasil kerja kelompok NPL dan kecepatan garis yang diusulkan untuk digunakan dalam desain ARPANET ditingkatkan dari 2,4 kbps sampai 50 kbps.

Pada bulan Agustus 1968, setelah Roberts dan penyandang dana projek DARPA merevisi semua struktur dan spesifikasi ARPANET, sebuah RFQ dirilis DARPA untuk pengembangan salah satu komponen kunci, paket switch disebut Interface Message Processors (IMP's). The RFQ dimenangkan pada bulan Desember 1968 oleh sebuah kelompok yang dipimpin oleh Frank Heart di Bolt Beranek dan Newman (BBN). Sebagai tim dari BBN yang mengerjakan IMP's, Bob Kahn memerankan peran utama dalam desain arsitektur ARPANET, topologi dan ekonomi jaringan didesain dan dioptimasi oleh Roberts bersama Howard Frank dan timnya dari Network Analysis Corporation, dan sistem pengukuran jaringan disusun oleh tim pimpinan Kleinrock di UCLA.

Karena perkembangan awal Kleinrock tentang paket switching teori dan fokus pada analisis, desain dan pengukuran, ia Jaringan Pengukuran Center di UCLA dipilih untuk menjadi node pertama pada ARPANET. Semua ini datang bersama-sama pada bulan September 1969 ketika BBN memasang IMP pertama di UCLA dan host komputer pertama terhubung. Proyek Doug Engelbart mengenai "Augmentation Akal Manusia" (yang termasuk NLS, sistem hypertext awal) di Stanford Research Institute (SRI) memberikan node kedua. SRI mendukung Network Information Center, dipimpin oleh Elizabeth (Jake) Feinler dan fungsi termasuk seperti memelihara tabel nama host ke alamat pemetaan serta direktori RFC's. Satu bulan kemudian, ketika SRI telah tersambung ke ARPANET, yang pertama pesan host-to-host telah dikirimkan dari laboratorium Kleinrock ke SRI. Dua node lainnya segera dibangun di UC Santa Barbara dan University of Utah. Dua node terakhir ini didirikan proyek aplikasi visualisasi, dengan Glen Culler dan Burton Fried di UCSB bertugas mencari metoda untuk menampilkan fungsi-fungsi matematika mempergunakan "storage displays untuk menangani masalah refresh melewati net, dan Robert Taylor dan Ivan Sutherland di Utah menyelidiki metode 3 -D representasi melewati net. Dengan demikian, pada akhir tahun 1969, empat komputer host yang terhubung bersama-sama ke ARPANET awal, dan Internet pemula adalah dari tanah. Bahkan pada tahap awal ini, perlu dicatat bahwa penelitian jaringan memasukkan kedua bekerja pada jaringan yang mendasari dan bekerja pada bagaimana memanfaatkan jaringan. Tradisi ini berlanjut hingga hari ini.

Komputer ditambahkan cepat untuk ARPANET selama tahun-tahun berikutnya, dan bekerja terus pada menyelesaikan fungsional yang lengkap Host-to-Host protocol dan software jaringan lainnya. Pada bulan Desember 1970 Jaringan Kelompok Kerja (KKN) yang bekerja dibawah S. Crocker menyelesaikan inisial ARPANET Host-to-Host protocol, disebut Network Control Protocol (NCP). Sebagai situs ARPANET selesai melaksanakan NCP selama periode 1971-1972, pengguna jaringan akhirnya bisa mulai mengembangkan aplikasi.

Pada Oktober 1972 Kahn mengadakan demonstrasi, besar sangat sukses ARPANET di International Computer Communication Conference (ICCC). Ini adalah demonstrasi publik pertama dari teknologi jaringan baru kepada masyarakat. Itu juga pada tahun 1972 bahwa awal "panas" aplikasi, surat elektronik, diperkenalkan. Pada bulan Maret Ray Tomlinson di BBN menulis pesan email dasar mengirim dan membaca perangkat lunak, didorong oleh kebutuhan para pengembang ARPANET untuk sebuah mekanisme koordinasi yang mudah. Pada bulan Juli, Roberts utilitas diperluas dengan menulis program email utility pertama ke dalam daftar, selektif membaca, file, forward, dan merespon pesan. Dari email ada melepas sebagai aplikasi jaringan terbesar untuk lebih dari satu dekade. Ini merupakan pertanda dari jenis kegiatan kita lihat di World Wide Web saat ini, yaitu, pertumbuhan yang besar dari segala macam "orang-ke-orang" lalu lintas.

The Internetting Konsep Awal Asli ARPANET tumbuh menjadi Internet. Internet didasarkan pada gagasan bahwa akan ada jaringan independen beberapa desain agak sewenang-wenang, dimulai dengan ARPANET sebagai perintis packet switching jaringan, tetapi segera untuk menyertakan jaringan paket satelit, jaringan paket berbasis darat radio dan jaringan lain. Internet seperti yang kita ketahui sekarang ini mewujudkan ide teknis utama yang mendasari, yaitu bahwa dari jaringan arsitektur terbuka. Dalam pendekatan ini, pilihan teknologi jaringan setiap individu tidak ditentukan oleh arsitektur jaringan tertentu, tetapi dapat dipilih secara bebas oleh penyedia dan dibuat untuk interwork dengan jaringan lain melalui tingkat-meta "Internetworking Architecture". Sampai saat itu hanya ada satu metoda umum untuk menggabungkan jaringan. Ini adalah metode switching sirkuit tradisional di mana jaringan akan interkoneksi di tingkat sirkuit, melewati bit individual secara synchronous sepanjang bagian dari rangkaian end-to-end antara sepasang lokasi akhir. Ingat bahwa Kleinrock pada tahun 1961 telah menunjukkan bahwa packet switching adalah metode switching lebih efisien. Seiring dengan packet switching, pengaturan interkoneksi khusus tujuan antara jaringan yang kemungkinan lain. Sementara ada cara-cara terbatas lainnya untuk saling behubungan jaringan yang berbeda, mereka membutuhkan yang satu digunakan sebagai komponen dari yang lain, daripada bertindak sebagai rekan yang lain dalam menawarkan layanan end-to-end.

Dalam sebuah jaringan terbuka-arsitektur, jaringan individual dapat dirancang dan dikembangkan secara terpisah dan masing-masing mungkin memiliki antarmuka yang unik yang dapat menawarkan kepada pengguna dan / atau penyedia lainnya. termasuk penyedia layanan Internet lainnya. Setiap jaringan dapat didesain sesuai dengan lingkungan spesifik dan kebutuhan pengguna jaringan itu. Ada umumnya tidak ada kendala pada jenis jaringan yang dapat dimasukkan atau cakupan geografis mereka, meskipun pertimbangan pragmatis tertentu akan mendikte apa yang masuk akal untuk ditawarkan.

Ide-arsitektur jaringan terbuka pertama kali diperkenalkan oleh Kahn tak lama setelah tiba di DARPA pada tahun 1972. Karya ini awalnya bagian dari program radio paket, tetapi kemudian menjadi program tersendiri di dalam dirinya sendiri. Pada saat itu, program ini disebut "Internetting". Kunci untuk membuat sistem kerja radio paket adalah sebuah protokol end handal yang dapat menjaga komunikasi yang efektif dalam menghadapi jamming dan interferensi radio lainnya, atau menahan blackout intermiten seperti yang disebabkan oleh berada di terowongan atau diblokir oleh daerah setempat. Kahn pertama dimaksud mengembangkan protokol lokal hanya ke jaringan paket radio, karena itu akan menghindari harus berurusan dengan banyak sistem operasi yang berbeda, dan terus menggunakan NCP.

Namun, NCP tidak memiliki kemampuan untuk alamat jaringan (dan mesin) lebih hilir daripada suatu tujuan IMP di ARPANET dan dengan demikian mengubah beberapa NCP juga akan diperlukan. (Asumsi adalah bahwa ARPANET tidak berubah dalam hal ini). NCP mengandalkan ARPANET untuk menyediakan reliabilitas end-to-end. Jika ada paket hilang, protokol (dan mungkin aplikasi itu didukung) akan datang berhenti grinding. Dalam model ini NCP tidak memiliki kontrol end host kesalahan, karena itu ARPANET menjadi jaringan saja ada dan itu akan sangat handal yang tidak memiliki kontrol kesalahan akan diperlukan pada bagian host.

Dengan demikian, Kahn memutuskan untuk mengembangkan sebuah versi baru protokol yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan jaringan terbuka-arsitektur. Protokol ini akhirnya akan disebut Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP / IP). Sedangkan NCP cenderung bertindak seperti device driver, protokol baru akan lebih seperti sebuah protokol komunikasi.

Empat aturan dasar yang penting untuk berpikir awal Kahn:

  • Setiap jaringan yang berbeda harus berdiri sendiri dan tidak ada perubahan internal bisa diminta untuk setiap jaringan tersebut dapat terhubung ke Internet.
  • Komunikasi akan berada di dasar usaha terbaik. Jika sebuah paket tidak berhasil ke tujuan akhir, maka tak lama akan dipancarkan kembali dari sumbernya.
  • Black box akan digunakan untuk menghubungkan jaringan; ini kemudian akan disebut gateway dan router. Tidak akan ada informasi yang disimpan oleh gateway tentang arus paket individu melewati mereka, dengan demikian menjaga mereka sederhana dan menghindari adaptasi rumit dan pemulihan dari berbagai mode kegagalan.
  • Tidak akan ada kontrol global pada tingkat operasi.
  • Algoritma untuk mencegah paket hilang dari permanen mematikan komunikasi dan memungkinkan mereka untuk menjadi berhasil dipancarkan dari sumber.
  • Menyediakan untuk host to host "pipelining" sehingga beberapa paket bisa enroute dari ke tujuan pada kebijaksanaan tuan rumah articipating, jika jaringan menengah mengijinkannya.
  • Fungsi Gateway untuk memungkinkan untuk meneruskan paket tepat. Ini termasuk menafsirkan IP header untuk routing, penanganan interface, melanggar paket menjadi potongan-potongan yang lebih kecil jika perlu, dll
  • Kebutuhan checksum akhir-akhir, reassembly paket dari fragmen dan deteksi duplikasi, jika ada.
  • Kebutuhan untuk mengatasi global
  • Teknik untuk host to host flow control.
  • Interfacing dengan berbagai macam sistem operasi
  • Ada juga masalah lain, seperti efisiensi pelaksanaan, kinerja internetwork, namun ini adalah pertimbangan sekunder pada awalnya. Kahn mulai bekerja pada sebuah komunikasi yang berorientasi set prinsip-prinsip sistem operasi sementara pada BBN dan didokumentasikan beberapa pikiran awal dalam sebuah memorandum internal BBN berjudul "Communications Prinsip Sistem Operasi". Pada titik ini ia menyadari bahwa akan diperlukan untuk mempelajari detail implementasi dari setiap sistem operasi memiliki kesempatan untuk menanamkan setiap protokol baru secara efisien. Dengan demikian, pada musim semi tahun 1973, setelah memulai usaha Internetting, ia bertanya Vint Cerf (kemudian di Stanford) untuk bekerja dengan dia pada desain rinci protokol. Cerf sudah erat terlibat dalam desain dan pengembangan NCP asli dan sudah memiliki pengetahuan tentang interfacing ke sistem operasi yang ada. Jadi bersenjata dengan pendekatan arsitektur Kahn ke sisi komunikasi dan dengan pengalaman Cerf NCP, mereka bekerjasama untuk menguraikan rincian dari apa yang menjadi TCP / IP. Memberi dan menerima sangat produktif dan versi tertulis pertama 7 dari pendekatan yang dihasilkandidistribusikan pada pertemuan khusus International Network Working Group (INWG) yang telah didirikan di sebuah konferensi di Sussex University pada bulan September 1973. Cerf telah diundang untuk kursi kelompok ini dan menggunakan kesempatan itu untuk mengadakan rapat anggota INWG yang berat diwakili pada Konferensi Sussex.

Internet pada saat ini

Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Ineternet Engineering Task force(IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering digunakan adalah seperti,IP , TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS,SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.

Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik , Usenet , Newsgroup, File Sharing , WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog , Pidgin, Trilian , Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.

Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem Tertutup(Proprietary System), adalah seperti IRC,ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.

Budaya Internet

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim. Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-goverment.

Tata tertib Internet

Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette .

Isu moral dan undang-undang

Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian identitas, dan ucapan benci adalah biasa dan sulit dijaga. Pada pertengahan tahun 2008, DPR meratifikasi UU Informasi dan Transaksi Elektronik yang merupakan salah satu tonggak Cyberlaw Indonesia. Internet juga disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan teman-teman chatting IRCnya memberi semangat. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwessetelah menjawab iklan dalam internet.

Akses Internet

Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan jarul lebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus dan dikantor. Disamping menggunakan PC , kita juga bisa mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS . GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.

Penggunaan Internet di tempat umum

Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk perpustakaan, dan internet cafe / warnet (juga disebutCyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses internet, sepertiInternet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web. Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe.Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses internet.

Manfaat internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:

  1. Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial.
  2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.

Pengertian New Media

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Manfaat media adalah: memudahkan sesorang untuk memperoleh sesuatu yang di cari,yang biasanya kita cari langsung dari tempatnya,,kini sudah tidak begitu lagi, kita bisa memesan barang melalui fasilitas internet ataupun menghubungi customer service. dan juga bagi mahasiswa dan pelajar adalah penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Baru, baru adalah seuatu tang dapat menciptakan seuatu inovasi, ataupun perubahan yang dapat melahirkan sesuatu yang sangat diinginkan orang.Perkembangan teknologi komunikasi informasi harus diakui memberikan paradigma baru yang mengubah keseluruhan cara pandang kita tentang berbagai masalah dan persoalan yang ada di muka bumi ini. Perubahan paradigma ini juga memengaruhi media massa, termasuk harian ini. Harus diakui kalau media baru dalam bentuk elektronik yang lalu lalang di jaringan internet adalah sebuah media informasi masa depan. Harus diakui juga kalau media baru ini memiliki footprint yang luar biasa menjangkau berbagai lapisan pembaca dari berbagai kelas, dan akan melampaui jumlah pembaca media tradisional. Media baru ini adalah fenomena masa depan. Akan tetapi, sering kali kita tidak pernah bisa mengerti esensi media baru ini bagi kehidupan kita sehari-hari dan menjadikannya sebagai ajang “debat kusir” yang berkepanjangan. Sering kali orang menganggap kalau Ctrl+F $ (perintah forward melalui aplikasi Outlook) adalah sebuah pekerjaan rutin sehingga tidak lagi terpikir dampak yang bisa ditimbulkan. Apalagi, e-mail yang diteruskan tersebut menuduh individu yang bekerja pada harian ini. Contohnya saja, ada beberapa posting yang justru menyinggung isu pertelevisian. Kelihatannya televisi memang bagian dari media. Namun, sangat tidak tepat untuk memasukkan televisi sebagai bagian dari media baru. Media baru secara sederhana adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum, dsb yang menggunakan komputer sebagai media-nya. Jadi, sangatlah tidak tepat untuk memasukkan televisi, radio apalagi media cetak sebagai bagian dari media baru. Bagi saya, kesalahan memahami istilah tentu akan membuat kerancuan. Menurut saya, media baru yang apaling popuker adakah media dari internet, karena dari kalangan anak muda jaman sekarang dan kalangan orang dewasabanayak yang sudah memegang telepon sellualar, dan juga sudah banyak yang tau internet.apalagi sekarang tarif internet pun sudah dipangkas lebih murah,tetapi menurut penilaian saya, tarif internet masih saja mahal, bagaimana tidak, ada operator telepon yang mengenai biaya lebih dari 200rb untuk bisa mengakses internet. Seharusnya bisa di pangkas lagi,agar masyarakat bagian bawah juga bisa ikiut menikmati fasilitas internet. Tapi jangan khawatir, warnet pun masih banyak di jumpai

Kesimpulan

Media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting | Top Hosting | Great HTML Templates from easytemplates.com.